Studi Konseptual Kelayakan Transmisi HVDC Sumatera - Jawa

Studi konseptual kelayakan transmisi HVDC dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai kelayakan ekonomi dari pembangunan transmisi HVDC Sumatera Jawa yang dikaitkan dengan pembangunan PLTU batubara mulut tambang, beserta konstrain/resiko yang diperkirakan dapat timbul. Studi ini juga mengkaji model bisnis transmisi, khususnya menyangkut kepemilikan proyeknya. Data dau informasi yang dlperlukan untuk studi seluruhnya berupa data sekunder dan diambil dari studi-studi tendahulu yang telah dilakukan PLN

Transmisi HVDC Sumatera Jawa dinilai tayak secara ekonomi apabila Levelized Generation Cost (LGC) PLTU mine mouth di Sumatera + Levelized Transmissiont Cost. (LTC) transmbl HVDC Sumatera Jawa lebih rendah daripada LGC apabila PLTU dibangun di Jawa.

Kesimpulan dari Studi Kelayakan ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk kondisi base case: biaya listrik PLTU Sumatera + transmisi HVDC adalah 4,479 ¢U$/kWh. Ini lebih besar dibanding biaya listrik untuk PLTU di Jawa yang sekitar 4,335 ¢U$/kWh, sehingga membangun transmini HVDC yang menyalur listrik darl PLTU mulut tambang di Sumatera menjadi tidak feasible.

  2. Untuk kondisi harga batubara di Mulut Tambang lebih muah 20% dibandingkan dengan kondisl base PLTU Jawa, atau kondisi harga batubara di Mulut Tambang base case dibanding dengan PLTU Jawa teblh mahal 20%, maka membangun transmisi HVDC yang menyalurbn listrik dari PLTU mulut tambang dl Sumatera lebih feasible ditandingkan dengan membangun PLTU di Jawa.

  3. Kelayakan PLTU Sumatea + transmisi HVDC tidak hanya dibatasi oleh perhltungan biaya listrik dari capital cost dan operasional cost saja, tetapi terdapat dampak lain yang positif dari transmisi HVDC untuk menyalurkan listrik dari PLTU Sumatea, yaltu: tingkat polusi udara di Jawa tidak bertambah, arus hubung singkat tidak bertambah, ROW transmisi sistem dc lebih rendah dan terciptanya Interkoneksl Jawa~Sumatera..

  4. Dari hasil kajian resiko, resiko yang signfikan dan perlu diantisipasi adalah cost overrun, keslapan penyediaan dana, keterlambatan proyek dan survei & studi sea-bed.

  5. Rekomendart model bisnis yang dipilih adalah transmisi HVDC sepenuhnya dimiliki oleh PLN


Penulis : Ir Hanggoro, SE., DR Ir. Djoko Prasetyo, Ir. Satri Falanu No. Laporan : 05.LIT.2007Tanggal : 22Mei 2007 Jumlah Halaman : 77

No comments:

Post a Comment