Rancang Bangun Turbin Pikohidro dengan bahan komposit

Teknologi pembangkit listrik energi terbarukan yang saat ini paling berkembang di Indonesia yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Teknologi ini telah terbukti handal dan banyak digunakan untuk penyediaan listrik di perdesaan terpencil. Meskipun demikian, PLTMH menemui beberapa kendala baik dari sisi suplai (ketersediaan sumber daya air) maupun dari sisi kebutuhan. Mempertimbangkan hal tersebut di atas maka perlu dikembangkan sistem pembangkit tenaga air skala sangat kecil (pikohidro) yang memanfaatkan potensi tenaga air low-head dengan teknologi dan rancang bangun yang memungkinkan untuk kemandirian dalam pembuatan, pemasangan dan perawatan.

Prototipe turbin pikohidro dikembangkan untuk mendapatkan turbin yang dapat menghasilkan daya terbangkit 0,5 - 1 kW pada head antara 1,2 - 2 meter. Mempertimbangkan aplikasinya pada head rendah maka jenis turbin yang dipilih pertamakali untuk dikembangkan yaitu jenis propeler open-flume. Namun berdasarkan informasi lisan dari berbagai sumber, diperoleh kesimpulan bahwa pemasangan turbin ini membutuhkan konstruksi sipil yang umumnya lebih rumit (dibandingkan dengan cross-flow) dan sulit untuk dikerjakan sendiri oleh masyarakat. Oleh karena itu pilihan diarahkan pada tipe tubular yang penerapannya membutuhkan konstruksi sipil yang relatif sederhana. Penggunaan bahan komposit dipilih dengan alasan memiliki potensi keunggulan dari berbagai aspek.

Pengembangan generator diarahkan untuk mendapatkan generator yang dapat bekerja pada rentang putaran yang dihasilkan oleh turbin tanpa speed increaser. Generator diharapkan dapat dibuat menggunakan produk-produk massal yang tersedia di pasaran. Penggunaan generator asinkron (generator induksi) sebagai pembangkit listrik pada Pembangkit Listrik Piko maupun Mikrohidro (PLTMH) dengan kapasitas yang kecil lebih handal dibandingkan bila menggunakan generator sinkron.

Pengujian dilakukan pada berbagai head dan konfigurasi pemasangan sistim aliran pada turbin. Untuk mengukur keluarandaya listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin, generator jenis induksi yang telah dimodifikasi dihubungkan dengan turbin melalui sistem transmisi sabuk, karena generator induksi membutuhkan putaran minimum 600 rpm . Pada pengujian generator tiga-fasa, generator bekerja pada pembebanan dengan tiga buah lampu mencapai 370 watt (alternatif 1) dan 550 watt (alternatif 2), dengan tegangan terendah 200 V/ fasa akan tetapi untuk mengetahui keandalannya masih diperlukan pengujian yang lebih komprehensif.

Penulis: Harry Indrawan, ST, MSc, Ir. Tonny Sarief, MT, Amin Sugeng, MM

No. Laporan: 08. LIT. 2010 Tanggal: 12 Mei 2010 Jml. Halaman: 38


No comments:

Post a Comment