Kajian Heat Rate dan Efisiensi Pembangkit Sistem Jawa Bali

Sesuai surat penugasan Direktur Operasi Jawa Bali Nomor 00047/122/DITJB/2009 perihal Pembayaran Komponen C - Penggantian Biaya Bahan Bakar Transaksi Pembangkitan, dimana mulai Januari 2009 PT PLN P3B Jawa Bali telah melakukan merrit-order pembebanan pembangkit sistem Jawa-Madura-Bali berdasarkan Heat Rate yang ditindaklanjuti dengan surat Nomor 01836/122/DITOPJB/2010 tentang Pengujian Heat Rate dan Efisiensi Pembangkit Sistem Jawa Bali, maka PT. PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan ditugaskan untuk melakukan penelitian heat rate dan efisiensi pembangkit pada sistem Jawa Bali.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa pembangkit thermal serta melihat energy loss pembangkit sistem Jawa Bali. Pada tahap satu ini, penelitian dilakukan pada PLTU Tanjung Jati B Unit 2 berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2 x 710 MW. Metodologi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini terdiri dari kajian literatur, survey lapangan, verifikasi peralatan ukur, pengambilan data Performace Test, dan analisa data. Pada pengujian ini batubara yang digunakan berbeda beda nilai kalornya dengan nilai kalor batubara tertinggi sebesar 6,095 kkal/kg (di beban 60%) dan terendah 5,516 kkal/kg (di beban 100%).

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa plant heat rate (PHR) tercapai dengan nilai tertinggi sebesar 2,471.22 kkal/kWh pada beban 60 % dan nilai terendah sebesar 2,385.98 kkal/kWh pada beban 100 %. Turunnya nilai PHR terjadi karena kontribusi dari turbine heat rate (THR) yang relatif lebih besar (3,9%) meskipun terjadi penurunan relatif efisiensi boiler 2,5%.

Meskipun demikian perlu dilakukan pengujian kembali pada beban yang sama dan batubara bernilai kalor yang sama, untuk memperoleh pengaruh nilai kalor batubara terhadap plant heat rate pembangkit.

Penulis : Hamdan H. A, Tiva Winahyu D. H, Nur Cahyo

No. Laporan : 21. LIT. 2010 Tanggal : 30 November 2010 Jml. Halaman : 35

No comments:

Post a Comment