Perancangan dan instalasi sistim monitoring pembangkit listrk kombinasi energi terbarukan berbasis hidrogen

Pembangkit listrik kombinasi turbin angin, sel surya dan fuell cell merupakan suatu alternatif jenis pembangkit hybrid yang dikembangkan oleh Tim Pusat Penelitian Fisika LIPI. Fuell cell dengan kapasitas 1 kW yang dikombinasi dengan turbin angin 5 kW dan sel surya 1 kW dirancang untuk menyuplai daya listrik ke salah satu desa tertinggal di Propinsi Banten, yaitu di desa Telonjaya, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.

Sehubungan dengan operasi instalasi tersebut, perlu dilakukan pengamatan terhadap kinerja hybrid plant sebagai satu sistem pembangkit serta masing-masing bagian pembangkit. Oleh sebab itu diperlukan instalasi monitoring pembangkit listrik kombinasi dari energi terbarukan tersebut. Setelah melalui perancangan sistem monitoring yang laporannya telah diterbitkan dengan Laporan Penelitian No.40.LIT.2008, maka selanjutnya direalisasikan instalasi sistem monitoring tersebut.

Dari hasil penelitian diperoleh sebuah instalasi monitoring hybrid plant yang dapat menampilkan parameter operasi pada setiap bagian sistem hibrid mulai dari turbin angin, sel surya, fuel cell, elektrolisis plant dan inverter pada tampilan logger atau dapat juga diketahui secara remote memakai komunikasi GSM melalui ponsel.

Kecepatan angin tertinggi yang pernah terekam yaitu pada 10 m/s terjadi pada bulan September 2009 dan pada bulan tersebut kecepatan anginnya cukup stabil pada kisaran 4 - 8 m/s. Pada bulan Desember 2009, kecepatan angin mulai turun. Jika dilihat dari kondisi yang sangat berfluktuatif dan lokasi PLTB yang di pinggir pantai, bisa disimpulkan bahwa PLTB di lokasi ini tidak bisa dijadikan sebagai pembangkit base load walaupun lokasinya sudah dipinggir pantai (karena sifat angin yang intermittent didaerah tropis).

Untuk PLTS terlihat bahwa titik tertinggi daya yang pernah di hasilkan oleh PLTS adalah pada bulan Desember 2009 (+ 600 Watt) dan titik terendah terjadi pada bulan Oktober 2009 (+ 25 Watt). Sedangkan pada bulan Agustus 2009 dayanya cukup stabil (+ 350 Watt) akan tetapi untuk bulan - bulan lainnya berfluktuatif.

Sedangkan untuk arah angin yang terjadi selama bulan Juli - Desember 2009 rata - rata menuju ke Tenggara (1200 - 1500). Bila dilihat dari posisi pembangkit maka angin lebih banyak bergerak dari darat menuju laut. Sedangkan pada bulan November dan Desember 2009, angin lebih banyak bergerak menuju selatan (1800) dan barat daya (2100 - 2400).

Pembangkit ini merupakan sistem pembangkit untuk penelitian dan bukan untuk komersial maka ujicoba terhadap pembangkit ini akan banyak dilakukan dan ini akan mempengaruhi data yang hendak diinginkan. Oleh sebab itu untuk mengetahui kinerja sistim monitoring ini tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu singkat, paling tidak minimal 6 - 12 bulan masa monitoring tanpa adanya gangguan/perbaikan pada sistem pembangkit.

Penulis : Harry Indrawan, ST, Msc, Ir. Agus Yogianto, MT, Herry Nazir, BE

No. Laporan : 10. LIT. 2010 Tanggal : 28 Juni 2010 Jml. Halaman : 24

No comments:

Post a Comment